Prestasi Terbaik Apa Yang Telah Dipersiapkan Diri?

Allahu Akbar ...

Ramadhan menjelang, senangnya hati ini. Semua amanah diselesaikan sebelum ramadhan menjelang. Semua persiapan konsep acara untuk sekolah, dll Alhamdulillah terselesaikan, tinggal 'pasang jasmani' untuk mengerjakan amanah di dua pekan ramadhan.

Sejak tiga bulan lalu kangennya berlebih pada bulan ini, apa kebutuhan dan keinginan Ramadhan tahun ini, apa prestasi terbaik untuk tahun ini? Tak adil rasanya, amanah-amanah keduniaan, sosial masyarakat telah terlewati selama 11 bulan dengan terencana rapi, Alhamdulillah banyak kemudahan dan keberkahan ketika melewatinya, Tapi, justru Ramadhan semua tercecer pada ketidakjelasan aktivitas dan cinta sia-sia.

Tertegun ketika menghadiri sebuah acara bedah buku 'Persembahan CInta Istri Hasan Albanna'. Penyampaian yang lugas pada paparan pembicara. Bagaimana istri Hasan Al Banna dipersiapkan oleh ibunya untuk menjadi istri sholihah, bagaimana Istri Hasan Al Banna mempersiapkan anak-anaknya menjadi sholih dan sholihah dan bermanfaat untuk ummat serta menjadi anak-anak penyejuk hati yang bukannya justru mempermudah orang tua masuk neraka.

Belum lagi, ketika pembedah menceritakan, bahwa ketika akhwat dulu banyak do'a yang dibuat para teman-teman akhwatnya tentang kebutuhan dan keinginan mereka. Diluar ramadhan para akhwat pun memperoleh prestasi-prestasi terbaik mereka. Ada yang mentargetkan untuk harus selesai Tahsinnya karena bercita-cita punya keluarga yang mencintai AlQur'an dan memahami bahwa keluarga adalah pondasi utama untuk memahami Islam secara utuh, ada pula yang memiliki target lain dengan segudang aktivitas mereka yang Insya Allah senantiasa bermanfaat untuk diri mereka sendiri, orang tua, adik-adik, keluarga dan siapa saja.

Secara pribadi, masih mengukur diri, prestasi terbaik apa yang telah diberikan, sedang dipersiapkan, dan terencana pada lipatan-lipatan aktivitas dan kertas-kertas kerjaan. Sangat iri rasanya ketika mendengar para akhwat yang bisa menyelesaikan muroja'ahnya di beberapa juzz nya, iri pula dengan jumlah amanah binaan yang tersembahkan untuk jalan da'wah ini, iri pula pada hafalan-hafalan yang sangat melekat pada sanubari mereka dan iri semakin bermunculan.

Banyak prestasi terukir di perjalanan kehidupan kita. Entah bekerja di sebuah lembaga atau instansi yang ber label dan keren, lulus dengan predikat 'Cum Laude' dari sebuah sekolah terkenal baik segi gengsi ataupun biaya yang dikeluarkan, bisa memimpin sebuah lembaga atau institusi dengan baik, atau bahkan capaian-capaian luar biasa di mata orang-orang sekitar bahkan mungkin orang tua kita sendiri. Sungguh melenakan diri, hidup dan kehidupan ini.

Labelitas seperti sebuah prestasi yang wajib diperoleh tanpa mengukur kemampuan, hingga kebutuhan dan keinginan menjadi bumerang buat diri sebagai target hidup. Wajar, itu komentar tersimpulkan di akhir telaahnya.

Karena rupanya prestasi terbaik kita itu adalah sikap syukur dengan apa yang Allah berikan. Prestasi apapun yang kita peroleh bukan karena jerih payah yang begitu kita lebih-lebihkan saat diceritakan pada orang-orang terdekat dan yang kita kenal. Itu hanya bagian dari keluh kesah kita bahkan terkadang kesal dan sisipan hidup yang memang senantiasa dibutuhkan.

Dan memang prestasi terbaik yang terukir pada diri kita, apapun bentuknya, hanyalah titipan Allah. Titipan Allah agar kita senantiasa bermanfaat untuk siapa saja, bermanfaat untuk ummat, bermanfaat untuk perjalanan perjuangan untuk mennegakkan agama Allah, bermanfaat untuk mempermudah kita masuk surga. Bila kita tak memiliki prestasi kesyukuran yang baik, maka apalah yang kita harapkan, karena Allah telah memberikan kadar itu seperti. Karena sombong bukan prestasi, angkuh bukan prestasi, riya' bukan prestasi, takabur bukan prestasi, tapi syukur untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya adalah bentuk kesyukuran.

Semoga prestasi terbaik telah dipersiapkan sebagai perubahan di awali dengan Ramadhan tahun ini. kalaupun kurang, tapi tetap berusaha optimal, karena nama 'lelah' pasti akan mengikuti, tapi Allah memberi lelah karena itu akan berbuah kebaikan dan pahala serta menggugurkan dosa dan khilaf ini.

Alhamdulillah ...

)pada dua gadis kecil yang menemani diruang ini(
)Demi cinta padaMu ya Allah, kami minta ampunan, wujudkan keinginan kami dan meyakini siapa yang cinta pada Sunnah NabiNya maka akan bahagia pada hidupnya(

Postingan Populer