Reinkarnasi Tarbiyah

 akhirnya

Hal yang aneh memang jika judul ini terjadi. karena mustahil adanya 'reinkarnasi' dalam hidup manusia........yang masuk akal adalah 'reinkarnasi' dalam semangat untuk berbuat dan bermanfaat.
Tapi 'reinkarnasi' ada dalam pikiran saya, ketika seorang ustadzah menanyakan kepada beberapa muridnya........'Sudah berapa lama tarbiyah, Ukthi?' .....'Insya Allah  4 tahun', 'anti, berapa tahun?' ..saya.....insya Allah 3 tahun.........

Pertanyaan ringan sebenarnya..karena semua pasti berpikir dan momok pada semua orang.....bahwa semakin banyak usia yang kita raih, maka semakin dewasa kita dengan asam garam kehidupan ini......

Tapi apakah hal yang sama akan terjadi dalam dunia 'dawah' ini ? pertanyaan besar dalam pikiran dan benak saya....

Kita akan lebih menghargai ketika, kedewasaan itu berjalan sesuai dengan usia yang sudah diberi Allah pada kita. Hal yang lebih mengagumkan adalah ketika akan begitu banyak prestasi yang sudah kita lakukan.

Justru........saya malu...usia tarbiyah sudah begitu lama....tapi hafalan disitu-situ saja, ga yang Alqur'an ataupun hadits....all out pada 'pergerakan' dawahpun masih harus di sms lewat 'mr', sholat lailpun 'habis' karena 'sibuk' dan 'cape' yang karena 'ga jelas', mengatasi masalah 'mad'u'pun ga pernah optimal.......istilahnya, kita jadi manusia-manusia tarbiyah yang 'hanyut' bersama arus 'kesibukan'

Miris mendengarnya bahkan malu untuk mengatakannya.tapi mau bagaimana lagi........inilah realita yang harus menjadi 'inspirasi' 'reinkarnasi' semangat.

Bahkan terdengar konyol..kita selalu berpikir, bahwa semakin 'tua' tarbiyah ini, maka saatnya untuk beristirahat.......padahal begitu banyak potensi 'prestasi' yang akan lahir.....

Kapan ya kita bertemu dengan 'reinkarnasi' tarbiyah yang selalu bersemangat.....tidak lagi menjadi 'momok' untuk 'perhelatan' dunia 'kita', usia tarbiyah muda tapi 'all out' sangat luas, sangat mengesankan.tapi ketika 'tuanya' tarbiyah kita menjadikan kita 'penelur' prestasi dunia akhirat.


(special thanx u ustadzah qm dgn pertanyaannya)
karena semua membuat kami berpikir berkali-kali