Lihatlah Berulang-Ulang, Adakah Kamu Lihat Sesuatu Yang Tidak Seimbang


Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

Segala sesuatu menjadi tidak seimbang karena kesalahan kita sendiri. DIsuatu masa kita menjadi orang yang paling tahu sendiri, tapi disuatu saat kita menjadi orang yang paling tidak tahu sama sekali.

Itulah kenapa perlu kita mentafakkuri, mentadaburi apa yang Allah berikan kepada kita. Tentang sesuatu yang Ia ciptakan, tentang sesuatu yang Ia kuasai, ataupun tentang sesuatu yang ada dalam kerajaanNya.

Menjadikan mati dan hidup sebagai perjalanan yang pasti dialami, dimana Allah menguji siapa yang diantara kita yang memiliki banyak amalan. Dan semua karena Ia adalah Maha Kuasa.

DiciptakanNya tujuh lapis langit, tapi tidak ada satupun yang tidak seimbang. Ia Maha Pemurah

Memandang kesekian kali, tetapi pandangan dan penglihatan ini berbalik bahwa tak ada satupun pandangan ini menemukan cacat, lagipula penglihatan ini dalam keadaan payah.

Allah menghiasi malam dengan bintang. Allah memperindah siang dengan birunya langit, terangnya matahari. Allah memperindah senang dengan sedih. Allah menyempurnakan kepergian menjadi penemuan hakiki.

Mata kita lah yang melihat tak seimbang. Hati kita lah yang menilai tak seimbang. Fikir kita lah yang meresume nya bahwa itu tak seimbang. Nyatanya Allah lah yang Maha Memiliki atas segala sesuatunya.

Allah Maha memberi keseimbangan dan penyempurna, maka mintalah padaNya
Allah Maha pemurah dan Maha Memudahkan segalanya, maka pintalah padaNya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, maka Kuasakanlah padaNya

Jika merasa sesuatu yang tak seimbang, bisakah mejadikan biasa didalam hati kita
Jika memandang sesuatu yang takseimbang, bisakah menjadikannya biasa dalam pandangan kita
Jika berpikir ada sesuatu yang tak seimbang, bisakah menjadikannya menjadi sesuatu yang seimbang
Dengan tanggapan yang biasa saja
Dengan isi hati, fikir dan lisan yang biasa saja

Rupanya ... tetaplah manusia, pandangan ini dalam keadaan payah, hingga penilaian menjadi lebih subyektif. Jika tidak senantiasa meminta Nya, bagaimana bisa menjadikannya biasa ...

..."Farji'il bashor, hal taroo minfuthuur"...

)ra.laside(

qs 67 : 1-4






Postingan Populer