(Pahatan Ramadan II) Temui Aku, Aku sudah menunggumu

Apa kabar sabarmu wahai saudaraku,
Apa kabar ikhlasmu wahai sahabatku,
Apa kabar hatimu duhai kekasihku,
Apa kabar lisanmu wahai semua yang telah kujadikan pelangiku,
Apa kabar jasadmu duhai makhluk sempurna milikNya.....

Bagaimana dzikirmu sayangku,
Bagaimana taubatmu cintaku,
Bagaimana lailmu rinduku,
Bagaimana tilawahmu.....

Sudahkah kau temui Dia
Sudahkah kau menyapaNya
Sudahkah kau melabuhkan hatimu

Dia sudah menunggumu
Sejak kau lahir

Dia sudah menunggumu
Sejak kau akan hadir didunia ini

Ku ulangi...
Ikatanmu denganNya melebihi ikatan sehelai benang merah
Tapi lebih dari itu

Apa yang terjadi dengan hatimu wahai saudaraku?
Apa yang terjadi dengan pemahamanmu, sayangku?
Apa yang terjadi dengan akhlaqmu, rinduku?

Semakin cintakah kau denganNya

Semoga kau mencintaiNya
Dengan sepersepuluh kesempurnaan
Atau sudah hampir sempurna...

Aku katakan
Temui Aku...
Aku masih menunggumu

Agar do’amu lekat dilisanmu
Agar harapanmu lekat dihatimu
Agar tangisanmu membuatKu semakin ingat padamu...

Temui Aku kembali
Karena Aku sudah menunggumu...

Maka temui Aku
Aku sudah menunggumu
Selama 24 jam bahkan lebih
Kapanpun yang kau mau mendatangiku

Daarusssalaam...
270809

Serpihan kata di Pahatan Ramadhan bersama Ustadz Syarief Effendi (Kamis, 270809, 21.00-23.00 Wita)
Catatan Meniti jejak di 10 hari pertama bersama orang-orang pertama yang mencintaiku ketika aku belajar memahami sebuah perjalanan perjuangan untuk sebuah harapan ”Syahid” (For My Beloved Rainbow, Bro n Sist n the others)

Postingan Populer