(Pahatan Ramadan I) Temui Aku, Aku sudah menunggumu

Aku sudah menunggumu
Tahukah kamu?
Sejak kau lahir
Aku sudah mengenalku dengan benar
Begitupun kamu

Aku sudah menunggumu
Tahukah kamu?
Sejak di awal rengekanmu

Aku sudah menunggumu
Kenapa Kau tak datang?

Aku sudah menunggumu
Dan Aku senang
kau telah datang
Segudang cinta dan harapan sudah kau bawakan

Tahukah kamu
Aku sudah menunggumu
Ikatan kita tidak hanya sekedar benang merah

Aku susah menunggumu
Dan Aku senang
kau datang membawa tangisan

Aku sudah menunggu
Dan Aku senang
kau datang membawa ratapan

Aku sudah menunggumu
Dan Aku senang
kau datang membawa banyak harapan

Aku sudah menunggumu
Dan Aku senang
Aku akan memberimu
Memberi yang kau tangisi
Memberi yang kau ratapi
Memberi yang kau harapkan

Aku sudah menunggumu
Maka temui Aku
Aku sudah menunggumu
Selama 24 jam bahkan lebih
Kapanpun yang kau mau mendatangiku

Maukah kamu menemuiKu?
Karena Aku sudah menunggumu
Sejak kau lahir hingga kau kembali padaKu

Bukankah kamu sudah tahu
Bahwa Aku adalah yang menciptakanmu...

Temui Aku....
Aku sudah menunggumu

”Kalau Aku telah mencintai seseorang, aku menjadi pedengarannya, menjadi penglihatan untuk matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi langkah untuk kakinya” (HR Bukhari)

Seberang.....
26 Agustus 2009

Serpihan kata di Pahatan Ramadhan bersama Ustadz Dedy martony (Ahad, 220809, 10.00-12.00 Wita) dan Ustadz Fathuddin Ja’far, MA (Rabu, 280809, 09.00-11.30 Wita)

Catatan Meniti jejak di 10 hari pertama bersama orang-orang pertama yang mencintaiku ketika aku dilahirkan dan hadir dilingkaran kehidupannya.(For My Beloved Family)

Postingan Populer