Nyaris Tak Bersemangat


Langsung Libur. Itu yang sepertinya senantiasa dilakukan untuk jadwal tengah tahun atau akhir tahun.

Mau tidak mau, mengharuskan begitu. Kalau tidak, diri sendiri akan merasakan beratnya pekerjaan-pekerjaan dibulan-bulan selanjutnya.

Memilih waktu untuk sendiri. Tidak bertemu dengan orang yang sama, lingkungan yang sama dan cerita yang sama.

Banyak catatan tiap tahunnya ketika kenapa lebih memilih ambil sikap 'benar-benar libur', dibanding harus menatap pekerjaan-pekerjaan yang sudah rutinitas diselesaikan disetiap harinya.

Berlibur adalah :

1. Mengistirahatkan otak yang dipenuhi dengan agenda-agenda bertarget.
2. Merapikan yang berlipat, semerawut dan kusut.
3. Membuang marah, kesal, kecewa dengan progress tentang pekerjaan yang sudah dikerjakan, ataupun tentang orang-orang dimana interaksi terjadi.
4. Menghibur diri dengan hal-hal yang disukai; Jalan-jalan, melihat sesuatu, beli buku, beli barang yang diinginkan sejak lama, atau ketika baru lihat ataupun mencari sesuatu untuk pekerjaan 6 sampai 12 bulan ke depan.

Bila kembali beraktivitas sudah dengan kehilangan marah, benci, kesal dan kecewa terhadap satu atau banyak hal.

Dalam perjalananpun, begitu banyak cerita dan bisa nambah pengetahuan/pengalamn. Tentang apa saja. Duduk kurang lebih 7-8 jam bersama orang yang berbeda ataupun yang sudah dikenal / dengan tetangga (yang terkadang jarang ketemu dan tidak sempat mengobrol lama) jadi seru dan menarik. Lelahnya hilang, kondisi marah, benci, kesal dan kecewa menjadi lebih objektif menghadapinya.

Dilibur kali ini, mengingat-ngingat ucapan seseorang dan mencoba menyimpulkannya. ..."Apa selama itu, hal ini senantiasa terjadi? tidakkah kekhawatiran penumpukkan pekerjaan di satu/beberapa orang akan menjadikan seseorang menjadi futur/tidak bersemangat dalam melaksanakannya? Bukankan bisa dibagi dengan baik?" ...

Apa jawaban saat itu, tertawa. Ya, tertawa. Sedikit melucu. Nikmati, senyum dan bahagiakanlah dirimu sendiri.

Benarlah adanya. Amanah / pekerjaan yang ada melebihi waktu yang tersedia. Tidak semua orang bisa mudah menerima, menjalankan, apalagi mencintai dengan pekerjaan-pekerjaan yang dihadapkan didepannya. 

Ada sebagian orang menyikapinya sebagai hal untuk menambah pengalaman, menambah ilmu, ataupun bersama-sama mendapatkan kenikmatan dalam menanggung beban, tapi bagaimana yang selalu mendapatkan pekerjaan itu? bernilai mengesalkan.

Tapi, apatah artinya semuanya jika disetiap kejadian senantiasa sama, tidak mengambil pelajaran atau tidak mengevaluasi yang sebelumnya. 

Apa hasilnya akan lebih baik, sama dengan atau tidak ada peningkatan.

Note nya adalah sama dengan atau tidak ada peningkatan, maka tidak ada kurva yang naik alias stagnan.

...

Terburu-buru pindah topik. Mengevaluasi diri untuk menyikapi lebih objektif lebih baik dab memilih berlibur agar marah, kesal, benci dan kecewa itu tidak menumpuk didarah, hati dan kepala, hingga energinya berakhir positif, dengan tidak melupakan kenapa harus marah, kesal, kecewa dan benci.

...

Ya, dengan berlibur tumpukan detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun tentang kecewa itu menjadi awan yang berisi tulisan didalamnya (gambaran ditulisan komik jika sang tokoh berbicara).

...

Nikmati, senyum dan bahagiakanlah dirimu sendiri. Tidak perlu berharap terlalu banyak pada orang lain.Pulanglah, jika sudah menganggap libur itu menyelesaikan semua.
 






Postingan Populer