Salah? Aku tidak tahu ...


Seperti merobek-robek asa. Spontan blank.

"Pindah atau mati?"

"Mati Mba ..!!???"

"When???"

"Sebelum aku selesaikan tugas akhirku."

"Truuus, kamu kemari untuk menguburnya? melukis asa yang telah tersisa, mati meninggalkanmu tapi banyak memberi pesan dan peran dalam pilihan hidupmu???"

"Kupilih tidak melupakan tapi aku pindah untuk meneruskan peran dari pesan itu. Jadi, cukup jasadnya yang mati, bukan harapannya."

"Terlalu dramatis!!!!. Buang saja sejauh kau bisa!."

"Aku memilih tidak membuangnya, memegangnya dengan jariku, bahwa peran ini bisa membuatku sampai ke surgaNya. Salah???"

"Salah??. Aku tidak tahu, yang tahu pikiran dan hatimu. Yang salah aku. Aku katakan mati untuk peran itu. Sesungguhnya kau hidup dalam jari untuk pesan yang menghidupi denyut nadimu. Walau akhirnya kau juga tau, tidak akan pernah begini akhirnya nanti."

"Ya, karena harus melanjutkan hidup dan peranku."
"Entah peran sandiwara atau sebenarnya dirimu kan?"

"Aku bersungguh-sungguh, Mba!!!"
"Ya, aku tahu. Sayangnya, aku tidak pernah tahu, dan tidak ingin tahu."
 *terlalu baik utk sinar hatimu*
 


Postingan Populer