Kecewa, Melangkah lagi
Bolak-balik copi, dan paste. Lagi-lagi copi dan paste lagi, untuk pindahan rumah maya. Walaupun begitu, masih teteeuup ...
Huft .. huft .. Beberapa waktu berlari dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Bahagia tentu dengan tawa. Berharap pada potensi untuk mendapatkan prestasi. Alhamdulillah, tidak mengecewakan. Karena sudah siap untuk kalah, tidak hanya siap untuk menjadi pemenang.
Nah, itu dia. Kalau siap jadi pemenang, maka jangan pernah lupa bahwa dalam bertanding ada kesempatan untuk kalah. Kalau hidup, kita harus berjuang untuk menang, memenangkan hati Allah agar memudahkan urusan kita.
Tapi, kejadian malam itu membuat kecewa. Aah, ingin dilupakan, tapi tetap kecewa. Support system itu, belum hitungan sekian tahun, siap rontok dan jatuh kedalam jurang gelap dan sangat dalam. Ingin mengatakan, sudah terlalu jauh dan sangat jauh perjalanan percaya itu, tapi harus dikumpulkan lagi dari bilangan zero.
Mereka memang bermimpi, tapi ...
Menguatkan diri pada pemahaman prioritas cinta yang pernah didapatkan. Bukankah bersama itu lebih baik daripada bersendirian. Bukankah mufakat itu lebih baik daripada voting. Bukankah bersaudara, dipertemukan, bertemu, dan mempertemukan karenaNya.
Dan berbeda itu rahmat ....
Orang-orang diluar sana memiliki mimpi yang begitu tinggi. Aah, aku menghentikan mimpiku sejak saat ini juga. Tapi aku tidak akan pernah menghentikan harapan, harapanku pada mereka dan padaNya tentangmu, tentang meraka.
....
AKU MELANGKAH LAGI
....
Aku melangkah lagi
lewat jalanan sepi
Perlahan tapi pasti
mengikuti ayun melodi
Langkah silih berganti
Melalui hari yang sunyi
Aku melangkah lagi dengan pasti
*Langkah semakin cepat
Kar'na citaku semakin dekat
lewat jalanan sepi
Perlahan tapi pasti
mengikuti ayun melodi
Langkah silih berganti
Melalui hari yang sunyi
Aku melangkah lagi dengan pasti
*Langkah semakin cepat
Kar'na citaku semakin dekat
Hasrat kini terungkap
Dalam kata-kata yang terucap
Waktu terus melaju
seirama alunan lagu
Aku melangkah lagi dengan pasti!
Liku-liku yang dulu adalah guru bagiku
Dan kuyakinkan diri menghadapi yang terjadi
back to * 2X
Harapan yang ada takkan ku sia-sia
Kenangan yang lama sirna seiring nada
Kutinggalkan bayang-bayang semu
Lalu memulai cerita baru
Aku melangkah lagi! (3x)