Makna Hidup ...

.... Que Sera Sera ...

When I was just a little girl

I asked my mother what will I be
Will I be pretty
Will I be rich
Here's what she said to me

Que sera sera

Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

When I was just a child in school
I asked my teacher what should I try
Should I paint pictures
Should I sing songs
This was her wise reply

Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

When I grew up and fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will there be rainbows day after day
Here's what my sweetheart said

Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

What will be, will be
Que sera sera...


......


 
Lama sudah lagu ini saya dengar. Sederhana tapi begitu mendalam makna nya. Tadinya tidak begitu diindahkan tentang apa yang disampaikan, tapi justru lebih jatuh hati ketika mengartikan satu persatu kata yang dituangkan dalam tautan syairnya.

Apa yang kita tahu tentang hidup dan kehidupan kita? Bertanya dengan siapa pun, tidak akan ada yang bisa menjawabnya, karena sesungguhnya jawaban itu ada pada diri kita. Sekalipun itu adalah kedua orang tua kita, bahkan mama yang melahirkan kita. 

Segala sesuatu tentang hidup masuk dalam aturan Allah. Menyesal adalah hal yang memang akan kita lewati, sekecil apapun rasa penyesalan itu. Karena hidup itu harus dilewati dan pasti terlewati. Tinggal bagaimana kesiapan kita ketika diubah oleh sang Empunya, karena yakinlah kita tidak akan pernah ditinggal olehNya.

Takut pada hari esok adalah keputusasaan, karena hari esok bergantung pada hari ini, tergantung pada rencana hari ini. Jelas, semua harus dilewati. 

Mama melahirkan kita, tapi tetap tak tahu apa yang terjadi esok tentang kita. Yang dipikirkan Mama adalah agar banyak kebaikan dan kemudahan yang kita dapatkan dalam hidup dan kehidupan kita, anaknya. Maka nyatanya, banyak orang tua melakukan segala sesuatu untuk menandai bahwa anaknya mendapatkan rasa bahagia dan nyaman.

Rupanya hidup adalah rencana, direncanakan dan do'a.

Seorang guru banyak membantu untuk mendeskripsikan detail tentang hidup dengan belajar. Tidak hanya mengenal langkah dari kata usaha dan berusaha, mengenal gagal dan kalah, mengenal menerima dan menolak, mengenal berhasil/tidak dan mengenal berprestasi dan tidak berprestasi. Tapi jauh lebih penting adalah guru memberitahu bahwa begitu berharganya hidup dan kehidupan dengan belajar. Karena salah dan gagal tidak akan pernah didapatkan jika tidak belajar dari sikap berusaha.

Rupanya hidup adalah kesabaran dan sabar.

Begitupun orang-orang yang kita cintai. Siapapun mereka. Orang-orang itu adalah orang-orang yang memiliki arti khusus pada kehidupan kita. Mereka sederhana tapi memiliki makna luar biasa. Mereka memberikan banyak hal tanpa diminta. Mereka hadir tidak hanya pada saat dibutuhkan. Mereka tidak sekedar memberikan tawaran-tawaran kosong, tapi mereka sangat berharga. Tidak berkata, tapi berdo'a dan bertindak. Mereka bukan orang-orang yang pernah kecewa tentang kita, tapi mereka adalah orang-orang yang memahami kekurangan kita. Mereka bukan orang-orang penuntut tentang kehidupan kita, tapi mereka pembuka jalan dan menjalani dengan kepastian yang meruntuhkan kekhawatiran. Mereka bukan orang-orang yang mengeksekusi tentang keputusan kita, tapi mereka adalah orang-orang yang setia mendampingi kita. Bukan dengan kekosongan tapi terisi penuh dengan cinta.

Rupanya mereka mensyukuri dengan adanya kita. 

Memang segala sesuatu telah menjadi milik Allah. Dan ketika sesuatu telah menjadi milik kita, maka akan menjadi milik kita. Jika sesuatu itu bukan milik kita, karena memang Allah tidak menjadikan milik kita. 

Harusnya kekhawatiran dijadikan hal yang wajar dengan tidak berlebihan. Seperti saat mati lampu dan harus melewati sebuah tangga. Hal yang dikhawatirkan manusia adalah saat tidak menemukan jalan keluar dan berada pada posisi harus melewati tangga. Ya, kalau benar, jika tidak. Begitupun jika suatu waktu ketika berada diposisi 'bawah'. Ketika keduanya dialami, maka semua manusia akan berpikir, berakhirlah semua. Tapi, bukankah kesiapan yang harus kita siapkan.

Karena Whatever will be will be, the future's not ours to see. 

Hidup akan menjadi begitu sederhana bermakna ketika kita sadar apa yang sedang kita nikmati. Hidup menjadi jauh lebih bermakna ketika kita telah berusaha dan mengembalikan semua pada Allah. Ringan dan lapang. Karena dengan begitu, sebenarnya kita mengenal kata gagal karena gagal adalah sesuatu yang kita buat dengan tangan kita sendiri.


*for 5-7 june n 22-26 june on competition*

Biarlah masa depan mengalir dengan sendirinya.
Tugas manusia hanyalah berusaha untuk meraihnya.
Bukan menentukan.
Bukan pusing memikirkannya.
Biarlah masa depan tetap menjadi masa depan.
Tidak perlu dikhawatirkan dari sekarang.
Biarlah yang akan terjadi di masa depan terjadilah

Apa yang akan terjadi, terjadilah!
Biarlah jiwa ksatria tumbuh dalam jiwa manusia
Tabah dalam menghadapi kenyataan yang akan dihadapi di masa depan.
Nikmati masa sekarang, pasrah pada-Nya tentang masa depan.
 



Postingan Populer