Tersenyum

Hari yang menyenangkan, walau sempat termehek-mehek sepanjang jalan menuju ruangan ini.  Ditemui Andini, akhirnya tertawa lebih lepas ketika melepaskan jenak jenaka kekonyolan diri yang terkadang benar-benar kekanak-kanakan.

Serunya ... : ))
Tidak ingin menunda tersenyum. Ujung-ujungnya benar-benar tertawa dan mentertawakan diri sendiri.

Masuk pada putaran kehidupan kedua, dikesempatan ini. Tidak bergabung dengan sandiwara, ataupun drama melankolis yang dibuat-buat (jyaaah, serasa tua, hingga pasang wajah serius biar tampak bermutu *muka tua*). Jadi lebih konsentrasi dengan 5 negeri. Menghitung-hitung hari-hari, malah udah sampai itungan 5 tahun ke depan.

Negeri pertama, kedua dan ketiga (337) : semakin bersemangat menggapainya, sendiri atau tidak sendiri. Harus semangat. Jadi pengen bawa bendera kemana-mana deh untuk menyemangati yang lainnya ... *serasa ngumpulim pundi-pundi kemenangan*

Negeri keempat dan kelima (34) : karena diperkenankan bermimpi, jadi bermimpilah, mumpung gratis euy. Berada pada itungan tahun keberapa ya? ... hiks, hiks penuh perjuangan. Tapi, menangis saat ini jelas tidak menyelesaikan masalah. Harus lebih berjuang dan banyak celingukan.

Celingukan ... ???
Istilahnya seperti prilaku yang ga bertanggungjawab banget, ya sudahlah, yang penting tidak merugikan orang lain dan harus bertanggungjawab.

...

Pundi-pundi kemenangan terasa tergenggam, hingga tidak lagi mengenal bosan dan jenuh
Pundi-pundi kebahagiaan sedang tergenggam, tidak mengenal duka dan kecewa

Kemarin, sudah terlewati 
Tinggalkan saja
Sekarang, mantapkan jejak 
Siap meninggalkan



*dzuhur itu terapi*














 

Postingan Populer