Sepi yang menggumam (2)


"Jean, kau disini?"

"Aishaaa. Senang melihatmu, paling tidak kau penghilang kesal hatiku!"

"Hm, bertengkar ringan dengan Azha. Soal makananmu, wajahmu dan semua hal tentang performance."

"Aku tak pening dengan komentarnya, Aisha. Hanya saja terlalu berlebihan perhatiannya padaku. Terasa janggal menurutku."

"Seperti kau katakan. Biarkan saja. Sudah menjadi tugasnya mengingatkan kita. Bukan begitu?"

"Yaah, sudahlah. Aisha, ada apa kau kemari? biasanya akhir pekan kau menyapa kami berdua di pondok berdinding ini?"

"Aah, tak apa. Aku hanya kangen. Kangen kau, kangen Azha. Lainnya, tidak."

"Kau tak berbohong? Ini sudah ketiga kali dalam pekan ini kau kemari. Sepertinya ada hal yang ingin kau bicarakan pada Azha. Mengakulah?"

"Terdengar berlebih, Jean. Bagaimana kalau kita bawa saja sekalian dia ke tempat perenungan bersama?"

"Hahahaha ... itu tempat pelarian dikala menyelesaikan masalah. Bukannya itu urusanmu dan Azha?" Tak mau aku gabung!"

"Ayolaaah, kujamin kau akan menghentikan komentarnya dengan alamiah ..."

"Serius, Aisha? Aku mau."

"Ok, deal ..."

Postingan Populer