Penilaian
Fantastis ....
What a superrior words?
Penilaian....
Pandai kita membuat penilaian untuk orang lain, tapi kita lupa bahwa orang lain pun sangat pandai membuat penilaian pada diri kita. Sisi itu, pada bagaimanapun juga akan seimbang. Seperti cinta yang selalu seimbang, sebagaimana lebihnya perhatian, kasih dan sayang itu yang kau berikan, secara ikhlas, lapang dada ataupun dengan berat hati.
Berhati-hati untuk men'justifikasi' tentang orang lain, tentang penilaian kita terhadapnya. Karena pada saat-saat tertentu kau akan membutuhkanmu untuk berada dihadapanmu, walau sekedar membicarakan tentang hal-hal yang sepele tapi justru 'nilai dirinya' berpengaruh besar pada keputusan-keputusan hidupmu. Bahkan, kau sedang sering lupa bahwa orang yang berani memberikanmu penilaian secara langsung akan memberikan kaca yang sempurna dihadapanmu, kaca yang berbeda. Yaitu, kaca yang tidak diam dan sekedar mengagumi cantiknya wajahmu, anggunnya tampilanmu.
Correction man/women ...???
Rupanya, kita adalah dan menjadikan diri sebagai penilai-penilai 'mutlak' untuk orang-orang yang ada disekitar kita. Saya justru bersedih untuk hal ini. Ada lebih baik, justru kita mengimbanginya dengan penilaian yang bisa menyatukan kita dengan yang lainnya..
Ketika penilaian itu bisa merubah 'rasa' dihatimu tentang 'seseorang', maka bisa sajalah, saya memilih kata 'bahwa kamu sedang tidak beruntung' ataupun 'bahwa kali ini, ada cara Allah untuk memberikan kau batasan untuk lebih menjaga pembicaraan yang tidak penting'.
Dan pagi hari ini, menjelang siang, seseorang berbicara ringan dengan saya, seorang teman, kakak kelas saya ketika masih SD dulu. "Apa sebenarnya sukses? bukan kaya. Waktu itu, kita berpikir orang yang kaya itu adalah orang yang sukses, orang yang kaya itu yang punya parabola diatas rumahnya, setelah itu kita berpikir orang kaya itu yang punya hp/telgam dan yang masih standar sampai dengan sekarang bahwa orang yang punya mobil banyak.ga, rumah bagus/ga itu adalah orang yang sukses dan 'pastilah kaya'. Nyatanya sekarang, setelah menjalani tahapan itu, kita tidak mengatakan diri kita kaya dan sukses ketika memiliki semuanya, tapi aku bilang aku sukses ketika aku bermanfaat untuk orang lain dan tentu saja versi saya adalah 'bisa memberikan banyak kemanfaatan ketika bersama siapa saja'."
Cekidot ...
Apa awal penilaianmu tentang dirimu sendiri saat ini dan nanti tergantung pada apa yang kamu hadapi, begitupun saya. Sama halnya ketika kita menilai orang lain. Bisa saja saat kita menilai 'hati' kita sedang 'subjektif', entahlah 'objektif' sedang 'cuti' kemana.
Garis merahnya adalah apapun jenis penilaian kita, sepertinya harus dipaksakan (saya pun harus begitu, sanggupkah?) untuk tidak membenci pada satu kejadian dan dua atau tiga kejadian, tapi lihatlah secara universal. Karena mungkin saja, orang yang sedang kita 'nilai' sedang dalam kondisi 'berlebihan. Bentuk 'lebih' nya seperti apa, itu semua tergantung porsi kita yang melihatnya 'lebih' itu sendiri.
Nyata atau tidak ...
Sulit membuat kita untuk berhenti membenci secara normal.
...
A new day has...come
I was waiting for so long
For a miracle to come
Everyone told me to be strong
Hold on and don't shed a tear
Through the darkness and good times
I knew I'd make it through
And the world thought I had it all
But I was waiting for you
Hush, love
I see a light in the sky
Oh, it's almost blinding me
I can't believe
I've been touched by an angel with love
Let the rain come down and wash away my tears
Let it fill my soul and drown my fears
Let it shatter the walls for a new, new sun
A new day has...come
Where it was dark now there's light
Where there was pain now there's joy
Where there was weakness, I found my strength
All in the eyes of a boy
Hush, love
I see a light in the sky
Oh, it's almost blinding me
I can't believe
I've been touched by an angel with love
Let the rain come down and wash away my tears
Let it fill my soul and drown my fears
Let it shatter the walls for a new, new sun
A new day has...come
A new day has...come
Ohhh, a light... OOh
*by : celine dion*
)semangath nya pake 'H' ... a new day has come to u, sist ... :)), kalau perlu seret saja hatimu(
What a superrior words?
Penilaian....
Pandai kita membuat penilaian untuk orang lain, tapi kita lupa bahwa orang lain pun sangat pandai membuat penilaian pada diri kita. Sisi itu, pada bagaimanapun juga akan seimbang. Seperti cinta yang selalu seimbang, sebagaimana lebihnya perhatian, kasih dan sayang itu yang kau berikan, secara ikhlas, lapang dada ataupun dengan berat hati.
Berhati-hati untuk men'justifikasi' tentang orang lain, tentang penilaian kita terhadapnya. Karena pada saat-saat tertentu kau akan membutuhkanmu untuk berada dihadapanmu, walau sekedar membicarakan tentang hal-hal yang sepele tapi justru 'nilai dirinya' berpengaruh besar pada keputusan-keputusan hidupmu. Bahkan, kau sedang sering lupa bahwa orang yang berani memberikanmu penilaian secara langsung akan memberikan kaca yang sempurna dihadapanmu, kaca yang berbeda. Yaitu, kaca yang tidak diam dan sekedar mengagumi cantiknya wajahmu, anggunnya tampilanmu.
Correction man/women ...???
Rupanya, kita adalah dan menjadikan diri sebagai penilai-penilai 'mutlak' untuk orang-orang yang ada disekitar kita. Saya justru bersedih untuk hal ini. Ada lebih baik, justru kita mengimbanginya dengan penilaian yang bisa menyatukan kita dengan yang lainnya..
Ketika penilaian itu bisa merubah 'rasa' dihatimu tentang 'seseorang', maka bisa sajalah, saya memilih kata 'bahwa kamu sedang tidak beruntung' ataupun 'bahwa kali ini, ada cara Allah untuk memberikan kau batasan untuk lebih menjaga pembicaraan yang tidak penting'.
Dan pagi hari ini, menjelang siang, seseorang berbicara ringan dengan saya, seorang teman, kakak kelas saya ketika masih SD dulu. "Apa sebenarnya sukses? bukan kaya. Waktu itu, kita berpikir orang yang kaya itu adalah orang yang sukses, orang yang kaya itu yang punya parabola diatas rumahnya, setelah itu kita berpikir orang kaya itu yang punya hp/telgam dan yang masih standar sampai dengan sekarang bahwa orang yang punya mobil banyak.ga, rumah bagus/ga itu adalah orang yang sukses dan 'pastilah kaya'. Nyatanya sekarang, setelah menjalani tahapan itu, kita tidak mengatakan diri kita kaya dan sukses ketika memiliki semuanya, tapi aku bilang aku sukses ketika aku bermanfaat untuk orang lain dan tentu saja versi saya adalah 'bisa memberikan banyak kemanfaatan ketika bersama siapa saja'."
Cekidot ...
Apa awal penilaianmu tentang dirimu sendiri saat ini dan nanti tergantung pada apa yang kamu hadapi, begitupun saya. Sama halnya ketika kita menilai orang lain. Bisa saja saat kita menilai 'hati' kita sedang 'subjektif', entahlah 'objektif' sedang 'cuti' kemana.
Garis merahnya adalah apapun jenis penilaian kita, sepertinya harus dipaksakan (saya pun harus begitu, sanggupkah?) untuk tidak membenci pada satu kejadian dan dua atau tiga kejadian, tapi lihatlah secara universal. Karena mungkin saja, orang yang sedang kita 'nilai' sedang dalam kondisi 'berlebihan. Bentuk 'lebih' nya seperti apa, itu semua tergantung porsi kita yang melihatnya 'lebih' itu sendiri.
Nyata atau tidak ...
Sulit membuat kita untuk berhenti membenci secara normal.
...
A new day has...come
I was waiting for so long
For a miracle to come
Everyone told me to be strong
Hold on and don't shed a tear
Through the darkness and good times
I knew I'd make it through
And the world thought I had it all
But I was waiting for you
Hush, love
I see a light in the sky
Oh, it's almost blinding me
I can't believe
I've been touched by an angel with love
Let the rain come down and wash away my tears
Let it fill my soul and drown my fears
Let it shatter the walls for a new, new sun
A new day has...come
Where it was dark now there's light
Where there was pain now there's joy
Where there was weakness, I found my strength
All in the eyes of a boy
Hush, love
I see a light in the sky
Oh, it's almost blinding me
I can't believe
I've been touched by an angel with love
Let the rain come down and wash away my tears
Let it fill my soul and drown my fears
Let it shatter the walls for a new, new sun
A new day has...come
A new day has...come
Ohhh, a light... OOh
*by : celine dion*
)semangath nya pake 'H' ... a new day has come to u, sist ... :)), kalau perlu seret saja hatimu(
