Jalan Lain Ke Roma


Banyak pilihan untuk ke Roma, banyak cara untuk ke Roma. Terlihat, semua ada pada diri dan jelaslah kemampuan itu tergambar pada kesiapan yang menggambarkannya.

Biarkan hilang pada kemauan, keinginan dan kemampuan. Membiarkan pada kesempatan yang berbeda. Insya Allah akan tersedia hadiah dalam setiap semua perjalanan. Proses menapakinya adalah perjalanan membiarkan dengan makna, mengikhlaskan dengan belajar banyak dan masih tetap mengatasnamakanNya.

Mereka menginginkan kebahagiaan. Definisi bahagia itu sebenarnya tak berbeda hanya cara dipilih dan memilihnya berbeda. Syukurnya atas landasan cinta yang tak bisa ditandingi, atas namaNya, tak bersyarat dan tak meminta.

Mereka melihat itu kebahagiaan, tapi berbahagialah untuk membahagiakan selain hatimu. Mereka mengatakan itu kebahagiaan, tapi berbahagialah ketika itu membuat orang lain bahagia. Tak usah berharap pada kebahagiaan apa yang akan kita dapatkan, tapi pada apa yang mereka rasakan, karena pasti akan Allah siapkan kebahagianan yang didefinisikan olehNya. Tidak disini, tidak dihadapan mereka, mungkin juga tidak pula pada hidup dan kehidupanmu. Karena hakikinya bahagia, saat kau bisa tersenyum diakhirnya dan saat bertemu denganNya.

Bukan pula menyerah atau mengalah tanpa meninggalkan jejak. Karena jejak cinta itu akan begitu sangat jelas pada penjelasan yang disampaikan langsung pada Sang Kekasih. Memori dan memoar itu bergelayut meninggalkan masa yang memberi kesempatan untuk hidup lebih banyak.

Bukan pula pada kesombongan menoreh dan melekat pada hati. Tidak memiliki alasan untuk berbangga karena akan tersandung pada selendang kesombongan. Tidak pula menjadi rendah diri hingga terlihat tidak berizzah dimata dunia. Semua menginginkan berbeda, hanya karena ingin berbeda atau karena ingin berbeda hingga ingin dikatakan berbeda.

Bukankah taqwa itu membuat saya, anda dan mereka ternilai berbeda, bukan terlihat berbeda. Karena kelihatannya akan sangat berbeda, tapi nilai itu ditentukan Allah dengan beda. Arahan, petunjuk dan batasanNya telah terlihat dengan penuh kecintaan.

Terlihat semua perlu alasan, sehingga terlihat berbeda. Hanya saja sesuatu itu ternilai dan tidak pernah perlu alasan sehingga terlihat berbeda. Karena berbeda atau pun gantungkan saja padaNya.

Menggantungkannya pun, berharap pun, bernilai atau tidak, Allah sudah mengaturnya. Terencana atau tidak, Allah sudah mengetahui lebih dahulu dari cepatnya penglihatan, pendengaran dan isi hatimu.

Kembalinya adalah kembali pada belajar dari kesalahan yang membuatnya memulai dari nol dan ketiadaan. Berhati-hati berjalan menapaknya adalah sebuah keputusan yang berkomitmen. Nilainya berbeda, karena nilai itu dirasakan bukan diperlihatkan. Menikmati tertatih, memang bukan saatnya, karena saatnya berbeda seperti apa yang mereka pikirkan.

Hanya ada satu penilaian. Allah yang memiliki segala sesuatu dari tiap detik cuplikan hidup ini dan Dia menilainya bahkan detail catatan didalamnya. Karena pada kurang dan lebihnya, itu semua ada pada Allah.

)kesungkuranataskesalahanitusudahcukupmembatu(



Postingan Populer