Tak Pernah Setengah Hati


By Tompi

Tak pernah setengah hati

Ku mencintaimu
ku memiliki dirimu

Setulus-tulusnya jiwa

Ku serahkan semua hanya untukmu


Tak pernah aku niati untuk melukaimu

Atau meninggalkan dirimu
Sesal ku selalu bila tak sengaja

Aku buat kau menangis


Reff


Memiliki mencintai dirimu kasihku

Tak akan pernah membuat diriku menyesal

Sungguh matiku
Hidupku
'kan selalu membutuhkan kamu


Back to Reff 3x


Huff, setelah hampir sebulan ga stay at home. Baru 24 jam dirumah ga sengaja lihat postingan dan mencoba acak-acak asal muasal lagu keren milik tompi. Huhuhu, benar-benar keren lirik dan klip nya.

Pelajaran berharga untuk selalu menghargai dan pernyataan sebuah kesetiaan. Hwaaa, ngomong kesetiaan lagi. Gimana gak, baru ngantor dan belum 3 hari sudah dapat cerita tentang kesetiaan yang tercabik-cabik. Hwaaa, terdengar sangat berlebihan. Telinga terasa panas mendengarnya, minum air dingin juga ga bakal dingin-dingin. Walau lebih banyak berdehem, melirik kanan kiri ke sang pembawa cerita, dan lebih banyak no comment, tapi ko' ya jadi pengen menuliskannya.

Dunia semakin aneh saja. Rupanya, menjadi setia dan belajar tentang kesetiaan itu rumit. Itu pikirku kali ini. Sampai-sampai saya berseloroh sekenanya, 'ada ga pilihan saya berada ditempat lain, agar saya tidak mendengar cerita seperti ini lagi, ada ga tempat yang tidak aneh, atau tempat yang tidak berisi orang-orang aneh, atau apalah itu yang penting saya tidak ingin bertemu dan mendengar konsep pemikiran yang mentah pada sebuah kata setia dan kesetiaan.

Semuanya menghujam, marah-marah ketika mendengarnya. Saya terlalu muda untuk memahaminya ataukah memang saya sedang dipersiapkan untuk belajar lebih banyak lagi, agar saya menjadi manusia yang paling bersyukur hingga tidak salah memilih, bukan karena saya pilih-pilih.

Kalau pernah membaca tentang kenapa harus memilih yang sholihah, maka saya pun harus berani memilih dan mengungkapkan keinginan bahwa harus memilih yang sholih. Karena ketika merefleksikan dengan cerita pagi ini, rupanya niat karena Allah dan mengawalinya dengan banyak kebaikan dan menyelesaikannya dengan cara yang benar adalah lebih baik dibandingkan harus memunculkan cerita yang sungguh tak bertanggung jawab.

Dipikirkan dengan bijak dan dengan pertimbangan apapun, sepertinya cerita pagi ini ujung-ujungnya adalah tidak ada solusi, karena sudah berawal dari niat yang tak baik, caranya pun tak benar, lebih pada ego pribadi yang merasa nyaman tetapi tidak memperhatikan kenyaman orang-orang yang ada disekitarnya.

Hwaaa, hiks, hiks. merepotkan sekali manusia zaman sekarang. Sangat meringankan aturan Allah, atas dasar senang, suka dan keuntungan saja. Tidak memikirkan tanggung jawab ke depannya.

Dan, rasanya ingin .... 'dijitaks saja'

Coba sesekali, lihatlah Allah atau jenguklah Allah dengan hatimu ...


Ya Allah, jadikan kami perempuan-perempuan sholihah yang memperindah rumah tangga dan rumah yang telah Kau siapkan disurga nanti bersama pendamping kami. Hindarkan kami dari fitnah dunia dan akhirat yang menjatuhkan kami ke nerakamu dan menjadikan pandangan manusia begitu menghina kami.

Ya Allah, penuhi pandangan hati, indera, fikir dan jasad kami dengan keindahan mu. Bukan untuk menjadi hati yang sakit, indera yang membandingkan, fikir yang tak penuh pemahaman, dan jasad yang membuat kami sibuk dengan kemolekan dunia dan hawa nafsu.

Ya Allah, persiapkan kami menjadi perempuan bahagia dengan apa yang telah Kau siapkan bagi kami. Hantarkan kami pada cinta yang akan menghantarkan kami pada cinta dan serambi surgaMu, pada ketenangan dan kebahagian hakiki yang hanya Engkaulah pemiliknya...

Amin

)ra.laside(

Postingan Populer